Efisiensi: Baik atau Menyesatkan? Ngobrol Bareng di Podcast Business and Beyond
Dampak Efisiensi Anggaran Pada Startup | Podcast Business and Beyond |
Di dunia bisnis, kata “efisiensi” itu bisa jadi dua mata pisau. Di satu sisi, efisiensi bisa bantu perusahaan bertahan di tengah tantangan ekonomi, tapi di sisi lain, kalau nggak dijalankan dengan bijak, bisa berdampak buruk—PHK, pemotongan anggaran, atau bahkan melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Nah, di episode terbaru Business and Beyond, aku dan Dirga Isman ngobrolin tentang efisiensi dalam bisnis, mulai dari bagaimana kebijakan efisiensi pemerintah bisa berdampak luas, sampai tips praktis buat UMKM biar tetap produktif tanpa harus ngorbanin banyak hal.
What You'll Learn:
- Pentingnya Adaptasi: Bisnis harus bisa beradaptasi dengan ekspektasi klien dan perubahan kebijakan.
- Efisiensi yang Seimbang: Efisiensi itu perlu, tapi jangan sampai mengorbankan kesejahteraan karyawan atau peluang bisnis kecil.
- Kolaborasi adalah Kunci: Kerja sama antar pengusaha lokal bisa memperkuat ekosistem bisnis.
- Ekspansi ke Pasar Internasional: Jangan ragu mencari peluang di luar negeri, tapi tetap perkuat fondasi bisnis di dalam negeri.
Efisiensi = Penghematan? Belum Tentu!
Kalau ngomongin efisiensi, banyak orang langsung mikir, "Oh, ini soal ngurangin biaya, kan?" Tapi kenyataannya, nggak sesederhana itu. Aku pribadi lebih suka ngeliat efisiensi sebagai cara kerja yang lebih cerdas, bukan sekadar pemotongan biaya.
Misalnya Efisiensi yang baik: Mengoptimalkan alur kerja tim, mengurangi meeting nggak penting, atau menggunakan tools digital seperti AI untuk otomatisasi kerja. Bukan pangkas budget event tanpa solusi lain, PHK karyawan tanpa strategi keberlanjutan, atau memotong biaya produksi tapi kualitas anjlok. hehe~
Makanya, pas aku dan Dirga bahas ini di podcast, kita sepakat kalau efisiensi harusnya tentang meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan nilai dan kesejahteraan.
Belajar dari Kebijakan Pemerintah: Pelajaran Buat Pengusaha
Salah satu pemicu obrolan ini adalah kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah. Banyak program kerja yang akhirnya nggak bisa jalan karena anggarannya dipangkas. Nah, ini mirip banget sama tantangan yang dihadapi banyak bisnis, terutama UMKM dan startup.
Insight penting:
- Jangan asal pangkas biaya – Sebelum memotong anggaran, pastikan dulu dampaknya buat tim, klien, dan jangka panjang bisnis kita.
- Investasi di tempat yang tepat – Misalnya, alih-alih memotong biaya pemasaran, kita bisa mengoptimalkan strategi digital biar lebih efektif atau menciptakan kanal-kanal gratis dan organik seperti join komunitas.
- Jaga keseimbangan antara efisiensi dan inovasi – Jangan sampai fokus menghemat bikin bisnis kehilangan daya saing.
Kalau di level negara aja efeknya bisa masif, apalagi buat bisnis kecil. Jadi, mindset yang kita pakai harus lebih strategis, bukan sekadar reaktif. Menurut penelitian dari World Bank (2022), efisiensi yang tidak terencana dengan baik bisa menurunkan produktivitas jangka panjang dan mengurangi daya saing bisnis kecil.
Tips Praktis: Cara Biar Bisnis Tetap Efisien Tanpa Mengorbankan Pertumbuhan
Aku dan Dirga juga bahas beberapa trik simpel yang bisa diterapkan pengusaha, terutama buat UMKM yang sering kepepet budget.
Beberapa langkah yang bisa kamu coba:
- Automasi tugas rutin → Pakai tools kayak Notion atau Trello buat atur workflow tim biar nggak ribet. Hal ini mempercepat kerja karena team sudah bisa transparan dan tracking progress satu sama lain. hal yang bikin lama adalah kebiasaan orang indonesia yang Suffering in silence.
- Buat SOP yang jelas → Biar nggak ada kerja dua kali atau miskomunikasi antar tim. (melanjutkan point 1)
- Fokus di produk atau layanan yang benar-benar laku → Kurangi eksperimen yang boros sumber daya untuk develop produk yang belum teruji di market, kecuali kalau bisnis masih di tahap awal. cari cara pragmatis buat bikin produk yang sedikit lebih beda dari yang sudah ada. seperti menyelesaikan solusi kecil.
- Bangun komunitas pelanggan yang loyal → Pemasaran organik bisa lebih powerful daripada iklan berbayar kalau kita bisa bikin pelanggan tetap engaged. (zero marketing trick)
Intinya, efisiensi itu harus dipikirkan dengan mindset jangka panjang. Jangan sampai niat menghemat malah bikin bisnis kita kehilangan momentum pertumbuhan.
Efisiensi Itu Perlu, Tapi Jangan Lupa Esensinya
Di akhir podcast, kita sepakat kalau efisiensi itu bukan sekadar memotong biaya, tapi soal bagaimana cara kita bekerja lebih pintar. Aku pribadi percaya, kalau efisiensi dilakukan dengan niat yang tepat—untuk meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan nilai—maka hasilnya bisa luar biasa.
Jadi, buat kalian para business owner, startup founder, atau siapa pun yang lagi mikirin strategi bisnis ke depan, coba tanya ke diri sendiri: Efisiensi yang kalian lakukan ini beneran efektif, atau cuma sekadar memangkas sesuatu tanpa solusi jangka panjang?
Kalau penasaran sama pembahasan lebih lengkapnya, langsung aja dengerin episode terbaru Business and Beyond! 🎙️
Sumber :
- Desembrianita, E., & Hutauruk, F. N. (2022). Dampak implementasi teknologi informasi terhadap efisiensi biaya pemasaran pada UMKM di Jawa Barat: Perspektif akuntansi manajemen.
- Sribu. (2023). 10 Strategi Pengembangan Usaha untuk Bisnis UMKM.
- OY! Indonesia. (2023). Cara Efektif Mengembangkan Usaha UMKM.
- FEB UGM. (2023). Cara Efektif Meningkatkan Keuntungan Bisnis Bagi UMKM.
Apakah Artikel Ini Bermanfaat?
Ayo, Dukung Mas Lanang supaya rajin ngonten bikin Tips and Trik atau artikel seputar ✅Digital Marketing, ✅SEO, ✅Desain, ✅Sosial Media